Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya itu kemudian menyisipkan mauidzoh hasanah. “Dalam setiap komunitas, termasuk IKANU Mesir, kita harus menjauhkan diri dari 3 sifat, yaitu qolbun mutakabbir (sombong), qolbun gholidz (kasar), dan qolbun qoshi (keras). Jangan sampai karena merasa besar, merasa punya santri banyak maka tidak mau gabung dengan IKANU Mesir. Kita perlu berhati-hati pula agar hati kita tidak kasar dan keras,” pesan Kiai Afifuddin Dimyathi.
Halal bihalal IKANU ini ditutup dengan ramah tamah dan sajian masakan khas Mesir seperti to’miyah, isy, dan tojin. Tak pelak, hidangan ini disambut dengan hati riang oleh ratusan peserta yang hadir dari berbagai kota ini, seperti Depok, Jakarta, Bekasi, Semarang, Kudus, Pati, Salatiga, Magelang, Yogyakarta, Lamongan, Gresik, Madura, hingga Jember dan Banyuwangi. (int)