Upaya tersebut saat ini masih tengah disusun. Heroe menyebut dalam membuat masjid sebagai contoh pusat ekonomi ini dilakukan bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Diharapkan, masjid yang juga sebagai pusat ekonomi ini nantinya dapat mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar. Saat ini, setidaknya ada sekitar 550 masjid yang terdata di Pemkot Yogyakarta.
"Kami kemarin bersama Baznas sedang mencoba untuk bagaimana menjadikan masjid juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," ujar Heroe.
Terkait dengan Pasar Ramadan Program Santripreneur, Heroe menuturkan program tersebut dapat menumbuhkan kemampuan berusaha santri untuk bekal mendatang. Termasuk menjadikan santri dan pondok pesantren sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kedepannya.
"Ini tentu harus dilakukan dengan baik, apalagi jika Pasar Ramadan Kampung Malangan ini dijadikan kegiatan rutin tiap tahun. Terutama agar keberlanjutan pengembangan ekonomi bisa berjalan dan artinya masyarakat sekitar bisa diberdayakan," jelasnya.(int)