Bumi Pesantren

Khofifah Sebut Lulusan Pesantren Miliki Skill Complex Problem Solving yang Dibutuhkan Industri Masa Depan

Khofifah Sebut Lulusan Pesantren Miliki Skill Complex Problem Solving yang Dibutuhkan Industri Masa Depan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Haflah Ikhtitamiddurus dan Alfiyyah Ibni Malik di Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Kec. Mojo, Kab. Kediri, Senin (7/3).

"Memang betul bahwa kita butuh transformasi digital. Tapi bagaimana kita harus menyelaraskan dengan dakwah bil lisan, dakwah bil maal, dakwah bil haal, dan dakwah bil IT. Ini yang kemudian harus kita lakukan berseiring untuk masyarakat , agama , bangsa dan negara," jelasnya. 

 

Di akhir, Khofifah kemudian berharap agar pendekatan complex problem solving di pondok pesantren bisa diintegrasikan ke permasalahan hidup masyarakat lainnya. Di mana, orang-orang dapat menyelesaikan masalah dengan metode serupa. Lebih luas lagi dalam mencari solusi berbagai kompleksitas masalah bangsa dan  negara.

 

"Kami di Pemerintahan Provinsi Jatim berihtiar untuk menjalankan keberseiringan berbagai ihtiar profesional birokrasi modern dengan ikhtiar sosial keagamaan (Jatim Berkah) sesuai nawa bhakti Provinsi Jatim.  Hasilnya, Alhamdulillah Jatim mengalami penurunan kemiskinan sebanyak 30%  dari total penurunan kemiskinan nasional bahkan di masa pandemi 2021. Bahkan, Jatim  juga merupakan provinsi dengan indeks kebahagiaan tertinggi di Jawa-Bali," tuturnya. 

 

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Jawa Tengah KH. Taj Yasin Maimoen, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Bupati Trenggalek Mochamah Nur Arifin, serta Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah KH. Nurul Huda Djazuli. (pstk01)

Baca Juga : Himpunan Alumni Mambaus Sholihin Surabaya Akan Gelar Halal Bihalal, Besok 17 April 2025
Bagikan :