Selain itu, terang Khofifah berdasarkan data Keputusan Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Nomor 398.4.1 Tahun 2021 Jatim memiliki 7.724 desa. Dimana, 697 desa merupakan desa mandiri, 3.283 desa maju dan 3.742 desa berkembang.
"Kami memerlukan program pendampingan intensif. Untuk membawa 3.742 desa berkembang menjadi desa maju hingga mandiri nantinya," terangnya
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan bahwa berdasarkan data BPS 2020, Jatim menjadi produsen Gabah Kering Giling (GKG) terbesar secara nasional yakni 9,94 juta ton GKG. Prestasi tersebut berhasil dipertahankan hingga tahun 2021. Data sementara BPS tahun 2021 mengungkapkan bahwa Jatim masih mempertahankan posisinya sebagai produsen beras tertinggi secara nasional. Total sebanyak 9,908 juta ton GKG dihasilkan.
Lebih lanjut Khofifah mengungkapkan bahwa Jatim membutuhkan pengembangan alsintan untuk mengurangi loses dan broken pada beras guna meningkatkan kuantitas maupun kualitas beras agar mencapai standart premium.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengajak ICMI untuk menjadi bagian dalam mewujudkan swasembada daging. Hal ini didasari oleh data BPS tahun 2021 Jatim menjadi produsen sapi perah dan sapi potong terbesar di Indonesia. Yakni masing-masing 295.100 ekor sapi perah dan 4,83 juta ekor sapi potong.