Sedangkan tubuhnya tidak boleh cacat dan terkena dasamala (10 perbuatan tercela). Juga tidak boleh berasal dari rsi, serta bukan berasal dari golongan empat kasta atau caturjanma, seorang anak murid, hulu kembang, serta kabayan.
Sementara itu tidak boleh tergesa-gesa dalam memakai atribut dewaguru. Pada masa itu, status dewaguru memang dipandang sebagai posisi terhormat. Sehingga banyak orang yang ingin menjadi seorang dewaguru.
Pesan ini memang dimaksudkan agar seseorang yang ingin menjadi dewaguru tidak tergesa-gesa mengenakannya.
Pasalnya pada kitab Sutasoma, terdapat kisah seorang wiku atau dewaguru gadungan. Bukannya mengajarkan para janda atau murid untuk memperdalam ilmu pengetahuan, dirinya malah mengajak mereka bersenggama.