Bumi Pesantren

Refleksi Keteladanan 12 Tahun Wafatnya Gus Dur

Refleksi Keteladanan 12 Tahun Wafatnya Gus Dur
Dok humas jatim

“Termasuk berbagai persoalan dan konflik akibat menguatnya politik identitas, radikalisme, dan berbagai dampak negatif di era disrupsi informasi,” tambah dia. 

 

Khofifah yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU tersebut mengaku sangat mengagumi sosok Gus Dur dan juga nilai-nilai yang diwariskannya. Gus Dur, kata Khofifah, bukan sekedar Mantan Presiden Indonesia, melainkan  bapak kemanusiaan dunia. 

 

Khofifah menyebut bahwa Gus Dur lebih menyukai disebut sebagai sosok humanis daripada pluralis. Bahkan, saat akan meninggal dunia, Gus Dur meninggalkan wasiat kepada Khofifah sampai tiga kali  yang meminta agar batu nisannya ditulis "The Humanist Died Here" (Di sini berbaring seorang Humanis).

 

"Wasiat itu baru saya sampaikan saat Haul Ke-5  saat diminta memberikan sambutan  testimoni di dekat makam beliau di Tebuireng,"  imbuhnya. Saat ini jika ziarah ke makam Gus Dur akan tampak tulisan "Here rest a humanist". (pstk01)

Baca Juga : MTQ Internasional ke Empat 2025, Indonesia Juara Umum
Bagikan :