Novel ini berkisah tentang calon gubernur perempuan dalam Pilkada Jatim. Selama ini calon gubernur perempuan di Pilkada Jatim hanya Khofifah Indar Parawansa. Bahkan kali ini Khofifah maju lagi dalam Pilkada 2018. Tapi dalam novel ini, tokoh utamanya bernama Raisha, dengan latar belakang peristiwanya tahun 2041. Ini bisa jadi karena agar peristiwa fiksi dalam ceritanya tidak bersinggungan kepentingan dengan pilkada sekarang.

Raisha sendiri akhirnya menjadi Gubernur Jatim. Saat pertama menjabat, Raisha harus menghadapi para pejabat Pemprov yang saat pilkada mendukung incumbent, Sujarwo. Trik dan intrik dilakukan oleh para pejabat itu untuk menjegal Raisha. Tapi Sujarwo dan istrinya dibantu salah seorang istri pejabat yang memusuhi Raisha, akhirnya keok sendiri.

Para pejabat itu dulu melakukan segala cara agar Raisha kalah dan petahana, Sujarwo, menang. Namun Sujarwo sendiri yang sebelumnya melakukan cara-cara kotor untuk menjegal Raisha, kini berbalik membela Raisha setelah diperintahkan oleh ibundanya. Lalu bagaimana cara ibu Sujarwo membantu Raisha? Siapa lagi ibu yang berkonspirasi membela Raisha memenangkan pertarungan pilkada? Buku ini membuat intrik-intrik pilkada tersebut.